Royal Swedish Academy of Sciences di Stockholm mengumumkan pemenang penghargaan bergengsi, Nobel Kimia 2012, Rabu (10/10).
Lefkowitz dan Kobilka menang karena risetnya mengenai reseptor terkait protein-G, bagian dari sel yang mempengaruhi bagaimana obat diserap tubuh.
Lefkowitz, guru besar di Duke University di North Carolina, mengatakan, ia kaget dan terkejut mendengar berita itu, dan mengatakan ia sedang tidur saat diberitahu melalui telepon. Kobilka adalah guru besar di Stanford University di California.
Pengumuman penghargaan Nobel telah dimulai sejak Senin (8/10). Penghargaan Nobel kedokteran diberikan kepada ilmuwan Inggris John Gurdon dan ilmuwan Jepang Shinya Yamanaka atas penelitian mengenai sel batang. Ilmuwan Perancis Serge Haroche dan ilmuwan Amerika David Wineland memenangkan penghargaan Fisika atas penelitian mereka mengenai partikel kwantum.(voaindonesia.com)
INILAH.COM, Moskow – Ilmuwan Rusia berhasil menciptakan
unsur kimia ke-117. Unsur kimia terbaru ini akan segera dimasukkan ke
dalam tablet periodik yang sudah ada.
Pertama kalinya, Joint Institute di Dubna, Moskow, Rusia, berhasil menciptakan unsur kimia ke-117 ini pada 2010. Namun International Union of Pure and Applied Chemistry butuh percobaan ulang untuk menciptakan kembali unsur itu sebelum mendaftarkannya menjadi unsur baru.
Para peneliti pun telah melayangkan aplikasi untuk mendaftarkan unsur baru ini, kata Andrei Popeko dari institut tersebut. Di sisi lain, diketahui, pemberian nama dan secara resmi memasukkannya ke dalam tabel periodik butuh waktu setahun.
Unsur ini di luar uranium yang masuk nomor 92 di tabel periodik dan bukan merupakan unsur alami yang harus diciptakan secara buatan di reaktor. Dubna Institute juga mengaku telah menciptakan unsur ke-118.
Sementara itu, seperti dikutip UPI, pusat riset Jerman sedang mengerjakan pembuatan unsur ke-119 dan 120. [ikh]
Pertama kalinya, Joint Institute di Dubna, Moskow, Rusia, berhasil menciptakan unsur kimia ke-117 ini pada 2010. Namun International Union of Pure and Applied Chemistry butuh percobaan ulang untuk menciptakan kembali unsur itu sebelum mendaftarkannya menjadi unsur baru.
Para peneliti pun telah melayangkan aplikasi untuk mendaftarkan unsur baru ini, kata Andrei Popeko dari institut tersebut. Di sisi lain, diketahui, pemberian nama dan secara resmi memasukkannya ke dalam tabel periodik butuh waktu setahun.
Unsur ini di luar uranium yang masuk nomor 92 di tabel periodik dan bukan merupakan unsur alami yang harus diciptakan secara buatan di reaktor. Dubna Institute juga mengaku telah menciptakan unsur ke-118.
Sementara itu, seperti dikutip UPI, pusat riset Jerman sedang mengerjakan pembuatan unsur ke-119 dan 120. [ikh]
0 komentar:
Posting Komentar
comment it