JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Sejumlah pemain mulai mengeluhkan karakteristik bola untuk Piala Dunia 2010. Bola itu serasa aneh, seperti bola yang dibeli di supermarket.
Bola baru yang dinamai Jabulani–dalam bahasa isiZulu berarti
menuju kebahagiaan–itu dirancang secara khusus dengan teknologi baru dan diproduksi oleh Adidas. Si kulit bulat ini memiliki tekstur bintik-bintik pada bagian permukaannya dan membuat bola bergerak lebih cepat.
Orang yang terkena dampak paling besar dari perubahan itu adalah kiper. Kiper Brasil, Julio Cesar, menganggap bola ini sangat buruk dan membahayakan posisi penjaga gawang. "Bolanya sangat buruk. Rasanya seperti bola yang dibeli di supermarket," komentar Cesar.
"Model baru jelas tidak cukup. Saya rasa memalukan jika dalam kompetisi penting seperti Piala Dunia dengan begitu banyak pemain juara bermain dengan bola seperti itu," keluh mantan kiper terbaik dunia dari Italia, Gianluigi Buffon.
Senada dengan Cesar dan Buffon, kiper Inggris, Joe Hart, pun mengalami kesulitan yang sama. Ia merasa bola baru ini sulit ditangkap, tetapi justru di situlah tantangan bagi seorang kiper. "Sulit menghadapinya, tetapi cukup menyenangkan. Ini membuat permainan menjadi seru dan kurasa itulah tujuannya (bola ini dibuat)," ungkap kiper Manchester City itu.
Bukan hanya kiper yang merasakan keanehan ini. Para pemain, terutama striker dan pemain sayap, merasakan keanehan pada Jabulani. Mereka pada umumnya harus beradaptasi lebih banyak untuk melakukan dan menghadapi umpan-umpan silang.
"Sangat aneh," kata striker Brasil, Luis Fabiano. "Bola tiba-tiba berbelok arah. Sepertinya tidak ingin ditendang. Ini luar biasa, seolah ada orang yang mengendalikannya. Anda ingin menendangnya dan bola bergerak menjauhi jalur. Saya rasa ini supernatural, ini sangat buruk. Saya
harap dapat beradaptasi dengannya secepat mungkin, tetapi pasti sulit."
Bola yang sama juga menyulitkan striker Italia, Giampaolo Pazzini. "Bola terlalu banyak bergerak sehingga sulit dikontrol. Anda melompat untuk menyundul umpan silang dan tiba-tiba bola akan bergerak dan Anda kehilangan bola," kata Pazzini. "Ini buruk terutama bagi kiper, artinya mereka kebobolan karena mereka tak dapat menebak arah bola."
"Ini buruk bagi kiper dan buruk bagi kami. Pemain mencoba mengumpankannya dan bola bergerak ke arah sebaliknya," komentar gelandang Brasil, Julio Baptista.
Meski demikian, FIFA tak terlalu memusingkan kesulitan pemain tersebut. Lagi pula, pemain selalu mengeluhkan bola baru pada turnamen-turnamen penting seperti Piala Dunia.
(*)
sumber : kompas